Halo, Sobat Sinema!
Bagaimana liburan kalian? Atau BJJ kalian? Semoga semuanya berjalan lancar.
Nah, kalau kalian sedang mencari hiburan untuk menemani selama berakhir pekan, ada satu film yang sangat kurekomendasikan: The Boy with the Cuckoo-Clock Heart.
Film ini berlatar di Paris ketika cuaca sedang sangat tidak bersahabat, super dingin.
Sebagaimana kebanyakan film fantasi, banyak hal dari film ini tidak masuk akal, seperti bidan yang meminum alkohol yang terbuat dari fermentasi air mata, anak dengan jantung jam burung, kereta aneh yang penghubung antargerbongnya bisa molor, dsb.
Namun, kalian perlu tahu bahwa walaupun bergenre fantasi, kalian tetap bisa menyebutnya drama. Drama yang sangat indah dan tidak receh.
Alur Cerita
Pada suatu musim yang sangat membekukan - bahkan diceritakan banyak hewan mati beku - seorang ibu muda hendak melahirkan. Ia berjalan perlahan menuju seorang bidan jenius yang banyak disebut orang sebagai penyihir.
Akibat dinginnya cuaca, bayi itu lahir dengan jantung yang beku. Bidan pun memotong jantungnya yang beku dan menggantinya dengan sebuah jam burung.
Agar si bayi tetap hidup, ia harus merawat "jantung"nya itu dengan: (1) tidak menyentuhnya dengan tangan, (2) mengontrol amarahnya, dan (3) tidak jatuh cinta.
Sebagaimana seorang anak, bayi yang kemudian diberi nama Jack itu memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Bidan yang selama ini melarangnya melihat dunia luar guna mencegah Jack dari melanggar aturan pun luluh. Ia membawanya ke kota.
Di kota, Jack lepas dari penjagaan dan membuatnya bertemu dengan seorang penyanyi. Dalam sekejap, mereka pun jatuh cinta yang membuat Jack langsung pingsan.
Sejak saat itu, Jack terus-menerus ingin bertemu gadis yang bernama Accacia.
Apakah Jack berhasil bertemu dengan pujaan hatinya? Bagaimana akhir kisah cinta mereka?
Ulasan Film
Pertama, kalian perlu tahu bahwa film indah ini diadaptasi dari sebuah novel berjudul "La Mecanique du cuoer" karya Mathis Malzieu. Ia adalah lead singer band rock Dionysos.
Ya, kalian mendengarnya dengan tepat. Karya seorang lead singer band rock. Yang paling membuat seorang penulis sepertiku sangat greget lagi adalah ia juga yang menulis skrip film ini.
Hal itulah yang kemudian membuatku berkesimpulan: mungkin setiap orang Prancis memang ditakdirkan untuk menciptakan segala hal yang indah. Mereka memiliki gedung-gedung yang indah dan penulis lagu saja mampu membuat novel yang kemudian dijadikan film yang indah pula.
Oke, masuk ke pembahasan.
Pertama, hal yang membuatku sangat terpana pada film ini adalah cerita indahnya yang dikemas dalam film berdurasi 90 menit. Menurutku, itu sangat pendek. Tapi aku tidak yakin juga film ini tidak terlalu panjang bila dibuat lebih panjang daripada itu.
Kedua, grafiknya sangat bagus. Jack dan Miss Accacia cakep banget. Dan aku bisa bilang kalau seluruh karakternya dibuat berbeda antara satu dengan lainnya. Bukan dibuat satu template wajah lalu dibedakan rambut atau warna kulitnya saja.
Ketiga, mengingat film ini merupakan anak dari ide menciptakan konsep album, kalian akan mendengar berbagai lagu di sana yang sebagian besar berbahasa Prancis.
Walaupun tidak bisa berbahasa Inggris, aku yakin kalian akan suka karena dari film ini benar-benar didesain sedemikian rupa hingga bagian suaranya. Bahkan, beberapa pengisi suara seperti sedang melakukan ASMR yang identik dengan bisik-bisik.
Keempat, pemilihan warnanya yang didominasi warna ghotic: merah dan hitam. Hal itu memang sesuai dengan tema film ini, yaitu dark fantancy. Secara garis besar, tampilan total menunjukkan keseimbangan warna yang sangat baik.
Selain itu, tidak bisa dimungkiri bahwa film ini juga garapan seorang penyanyi rock sehingga bisa saja sisi personalnya ingin menampilkan jati diri band itu sendiri.
Kelima, aku tidak bisa mengesampingkan pemilihan karakter. Ketika tokoh Jack sampai di Andalusia, kalian akan menemui berbagai karakter unik yang cuma ada di sana.
Andalusia adalah sebuah tempat pertunjukan sehingga keunikan karakter di sana dipandang menjual dan memang sangat unik.
0 Komentar