Seperti kebanyakan orang lainnya, Anda pasti setidaknya punya satu hobi untuk menyibukkan diri dan terhibur di luar jam kerja.
Anda bisa saja melakukan hobi pertukangan, melukis seni abstrak, meningkatkan fleksibilitas badan dengan beryoga atau menggambar pola bintang-bintang di angkasa.
Dengan kemampuan berwirausaha, sangat mungkin bila Anda sering berpikir untuk mengubah hobi-hobi itu menjadi sesuatu yang menghasilkan, selain membahagiakan diri. Namun, apakah hobi Anda benar-benar memiliki potensi dijadikan ladang bisnis?
Monetasi
Agar sebuah bisnis sukses, ia harus mampu membuka jalan agar uang bisa mengalir. Bahkan jika Anda melakukannya semata-mata untuk passion, aliran pemasukan tetap dibutuhkan untuk mengimbangi pengeluaran dan menjaga agar bisnis tetap berjalan.
Dengan begitu, Anda harus mencari cara untuk memonetasi hobi itu. Ada beberapa cara untuk melakukannya:
Produksi
Salah satu pilihan yang paling cocok untuk hobi yang menghasilkan barang nyata adalah dengan menjual produk hobi itu.
Anda bisa menjual karya seni dan kerajinan tanan dengan harga yang melebihi biaya pembuatannya. Sudah banyak orang membuktikannya dengan melakukan penjualan di situs seperti Tokopedia dan Bukalapak.
Penonton/Pembaca Langganan
Anda juga bisa menghasilkan uang dari mencari penonton atau pembaca yang sesuai dengan hobi. Membuat konten blog atau video tentang hobi bisa menjadi jalan Anda mendapatkan pelanggan tetap. Dari sana, Anda bisa memonetasi hobi melalui sponsor dan afiliasi.
Edukasi
Jika jalan lain tidak berhasil atau menarik, ada jalan lain agar Anda bisa memonetasi hobi, yaitu dengan mengedukasi masyarakat tentang cara menjalankan hobi itu.
Anda bisa mematok harga per materi yang ingin dipelajari masyarakat, membuat sesi pelatihan private, atau seminar kelompok. Satu-satunya syarat yang dibutuhkan adalah keterampilan yang mumpuni.
Itu hanyalah sedikit dari ide yang dibutuhkan, dan masih ada banyak cara kreatif lain untuk memonetasi hobi Anda.
Intinya yang dibutuhkan adalah menemukan cara yang paling cocok untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah. Hal ini sangat mungkin dilakukan untuk semua hobi walaupun lebih menjanjikan untuk segelintir hobi saja.
Setelah mempelajari bahwa sangat mungkin menghasilkan uang dari hobi, Anda perlu mempertimbangkan apakah hobi tersebut cukup diminati dan menghasilkan sehingga bisa dijadikan sebuah bisnis dalam jangka panjang.
Demografi Target dan Ketertarikan Konsumen
Sayangnya, hanya karena sangat mahir dalam menjalankan hobi itu, bukan berarti semua orang mau melihat Anda melakukannya (atau membeli produk Anda).
Sebelum terlalu yakin akan prospek itu, Anda perlu melakukan riset tentang demografi target konsumen dan mengukur seberapa tertariknya konsumen pada hobi itu.
Berapa banyak orang yang akan suka hobi ini? Berapa banyak orang yang membeli produk yang Anda buat?
Menurut CB Insights, 42 perusahaan baru tidak bisa lanjut hanya karena tidak ada kebutuhan di pasaran.
Selanjutnya, begitu Anda bisa menjawab semua pertanyaan itu dengan baik, pertanyaan berikutnya adalah "Siapa saja target yang sesuai?" dan "Bagaimana caranya Anda menjual hobi itu pada mereka?"
Analisis Kompetisi
Anda bukan satu-satunya orang yang ingin mengubah hobi menjadi bisnis menjanjikan. Sebenarnya, sudah ada ratusan, ribuan atau lebih orang yang melakukannya dan telah menghasilkan banyak darinya.
Jika ingin mencicipi rasanya, diperlukan cara yang membedakan bisnis Anda dari yang sudah ada terlebih dahulu. Apa yang membuat merek Anda unik? Apakah konsumen mau membayar lebih untuk pendekatan itu, ataukah mereka lebih mau memilih produk Anda daripada produk pesaing?
Biaya dan Kemungkinan Untung
Selanjutnya, Anda perlu berpikir tentang penganggaran. Apa saja pengeluaran yang dibutuhkan dan dari mana saja kemungkinan keuntungan bisa diperoleh?
Untuk beberapa hobi, seperti latihan yoga atau bermusik, biaya yang dibutuhkan sangat sedikit. Bagi hobi yang lain, seperti pertukangan atau melukis, Anda perlu menghitung secara termat biaya peralatan dan kebutuhan dan harga yang mau dikeluarkan konsumen.
Dari sana, Anda bisa membuat diagram tentang potensi pertumbuhan dari calon bisnis Anda.
Dengan kata lain, kesempatan apa yang Anda punya untuk meningkatkan pendapatan seiring berjalannya waktu sambil mengurangi biya dan menekan waktu yang Anda butuhkan untuk berinvestasi dalam bisnis itu?
Apakah ada cara untuk mengembangkan bisnis itu? Apakah itu tujuan terbesar Anda?
Matinya Hobi
Sebelum terlalu bersemangat dengan cita-cita mengubah hobi menjadi ladang bisnis, ada satu peringatan: mengubah hobi menjadi bisnis berarti menghilangkan kebahagiaan menjalani hobi seperti umumnya.
Begitu berpikir menjalani hobi sebagai suatu pekerjaan, ikatan Anda dengan hobi itu akan berubah - dan sangat mungkin menjadi buruk.
Selain itu, Anda akan dipaksa untuk memikirkan hobi, atau menjalaninya, dengan cara yang lain dari yang bisa dilakukan. Tidak bisa dimungkiri bahwa beberapa orang tidak mau melakukannya.
Nyatanya, mengubah hobi menjadi bisnis lebih rumit daripada yang diceritakan artikel ini. Anda perlu membuat rancangan bisnis, mengamankan dana (jika membutuhkan modal awal), dan membangun brand sendiri.
Namun, mengetahui bahwa hobi Anda memiliki potensi untuk menjadi ladang bisnis saja merupakan awal yang sangat baik.
Gambar oleh photosforyou dari Pixabay
0 Komentar