Sepi berkabut.
Kuharap seseorang kan menemani
demi setetes embun.
Mengertikanku lebih dari apapun.
Hingga gelap rasa sepi.
Setapak demi setapak kulalui.
Kemelut mimpi yang mengundang rasa dahaga.
Tak secuil pun rasa menghampiri,
dengan seteguk rasa iba.
Iba diri sendiri.
(Jogja, 18 Juli 2006)
0 Komentar